SEJARAH SEPAK BOLA PEKALONGAN


Sepakbola sebagai olahraga rakyat kehadirannya di Pekalongan ternyata mempunyai sejarah yang cukup panjang. Ini bisa dirunut sejak jaman kolonial SEKITAR TAHUN 1920 JAUH SEBELUM pssi BERDIRI (1930) bola sudah menjadi kegiatan yang banyak di tonton warga,kala itu klub asal eropa yaitu dari Austria,sempat bertanding dengan sebuah tim lokal di alun-alun kota pekalongan dan salah satu klub tertua di pekalongan yang pernah tercatat adalah THH,sebuah klub milik warga Tionghoa.

Hebatnya lagi sebagaimana tercatat dalam buku Voetbal 40 Jarr in Nederlands indie,1894-1934 karya W.Berrety. THH merupakan salah satu klub asal Pekalongan yang mengikuti kompetisi yang diadakan NIVU ( Nederlandsche Indishe Voetbal Unie ) atau perkumpulan sepakbola yang diadakan oleh Hindia Belanda.
Tidak mengherankan bila tapak sejarah itu kini mulai dirintis kembali oleh laskar kalong Persip yang mampu menembus level Divisi Utama.

Hadirnya Olahraga Sepakbola di Kota Pekalongan,memang memiliki sejarah yang panjang dan cukup mengakar.pada dekade 1950 – 1960,prestasi sepakbola Pekalongan mulai terangkat naik. Kesebelasan Persip waktu itu,selalu menjadi langganan uji coba Tim Nasional Indonesia asuhan pelatih legendaris Toni Poganic, demikian ungkap pemain legendaris Persip Pekalongan dan juga mantan Pemain Nasional Mubarak Sulaiman.

Menurutnya,”Persip selalu menjadi pilihan uji coba kesebelasan nasional. Pardeteks dan Persija yang waktu itu juara Perserikatan sering meminta ujicoba sebelum mereka melakoni pertandingan internasional di jepang,” ungkapnya.

Sementara lapangan stadion menjadi lokasi ajang pertandingan Persip kala itu dengan Putra Parahiyangan Bandung,Persebaya,PSM Makasar,PSIS Semarang,UMS 80,Jayakarta dan mahesa Jakarta. Diakauinya,dahulu setiap hari jumat hampir pasti ada pertandingan melawan klub-klub besar tanah air di stadion kraton.

Seringnya Persip melakukan pertandingan itulah akhirnya terpantau bisa masuk Tim Nasional.

Meski kala itu belum ada Televisi seperti sekarang,tapi antusiasme warga pekalongan terhadap sepakbola sangat tinggi. Waktu itu sepakbola sangat di gandrungi merata hampir setiap kampung.

Bahkan warga mulai dari batang hingga Comal pemalang,selalu berduyun-duyun datang ke stadion Kraton dengan naik oplet,”gelinding” atau dokar dan sebagian lagi naik sepeda onthel,ungkap Mubarak Sulaiman Kelip yang kini tinggal di salah satu rumah di jalan H.Agus Salim.

DISEGANI

Tak hanya Persip yang menjadi idola kala itu,tapi juga klub sepakbola yang juga sangat disegani oleh tim dari luar pekalongan. Seperti kesebelasan Al-Hilal dan POP,kedua klub ini memiliki segudang pemain berbakat,yang kemudian beberapa orang diantaranya memperkuat timnas Indonesia.

Menurut Farid Akhwan budayawan yang tinggal di pekajangan,mengatakan” cukup banyak pemain-pemain legendaris PS.POP yang ngetop waktu itu seperti Kasmuri dan beerapa pemain hebat lainnya,kita mengenal kakaknya Kasmuri yaitu Wahyono yang bermain sebagai gelandang. Lalu Sukirman kanan dalam. Barki kiri luar. Barki ini mengingatkan kita pada Ryan Giggs pemain sayapnya MU. Juga ada Slamet palang pintu POP.ada Babud,back kanan handal. Djasdan yang gayanya perti Edwin Van de Sar,kipernya tim Nasional Belanda”’papar Farid yang juga mantan politisi serta anggota DPR.

Demikian dengan PS-Al-hilal,yang sebagian besar pemainnya keturunan Arab. Klub yang mempunyai markar di lapangan sorogenen ini,sangat hebat dan disegani. Salah satu pemain yang terkenal dengan permainan bolanya ala Brazil. Dan pemain-pemain legendarisnya,ada Dillah,Ali Kelip (mantan rektor Unissula), dan yang terlupakan pastilah Saleh Saqbal,kiper handal Al-Hilal yang pernah menggagalkan tendangan geledeknya Ramang bersama PSM Makassar saat bermain distadion Kraton Pekalongan melawan PS Al-Hilal Pekalongan”’tandas Farid.

Dulu mereka hebat,karena sepakbola benar-benar dikelola dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Seperti layaknya diposisikan sebagai “industri hiburan”. Dan dikelola dan dipimpin oleh orang-orang yang bener-bener mengerti soal falsafah sepakbola,tambah farid.

Jejak kejayaan sepakbola itu sepertinya kembali melakukan reinkarnasi,meski tak sehebat dulu. Ini dibuktikan dengan masuknya Persip ke Divisi Utama,dengan demikian diharapkan Laskar Kalong saat ini bisa meneruskan prestasi Kasmuri dan Mubarak Kelip,menjadi anggota Tim Nasional Garuda kita.

Dikutip dari: Warta kota batik

1 Response to "SEJARAH SEPAK BOLA PEKALONGAN"

admin mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.